Minggu, 13 Januari 2008

The Memoar of pra-ONE
Menjadi seorang Gadis memanglah tidak seindah yang kita bayangkan, melewati banyak jalan dengan banyak pikiran. Selain itu sikap orang tua yang berubah menjadi terlalu protektif juga tak kalah hebohnya, namun semua itu mereka lakukan Karena kasih sayangnya terhadap kita.
Namun ada segelintir pengalamn yang pasti pernah anda lewati kala masa-masa menjadi seorang Perawan atau Gadis, saya sengaja membuat judul dengan kata-kata pra-One. “pra” berarti masa-masa sebelum…sedang maksud kata “ONE” artinya satu, sehingga bermaksud “masa-masa sebelum menjadi sesuatu yang bersifat satu” , kata satu disini bermaksud sesuatu yang dianggap abadi, sesuatu yang sifatnya tetap dan jelas. Makna kalimat bermaksud bahwa Saat-saat kita menjadi Remaja terkadang menjadi masa-masa sulit bagi kita dalam menghadapi segala transisi atau perubahan, bahkan perubahan perasaan serta sudut pandang kita dalam menghadapi lawan jenis. Wanita cenderung lebih sedikit berpikir dewasa. berharap dapat bertemu dengan teman pria yang dapat menjadi pendampingnya selamanya.
Wanita remaja atau pra-ONE, cenderung menikmati saat-saat indah kala menjadi incaran sang pria. Sebab kala itu para pria juga sedang mencari jati dirinya lewat pencarian cinta serta wanita yang mampu mengimbanginya. Tak hanya itu, terkadang persaingan untuk mendapatkan seorang pra-ONE begitu meresahkan, sebab mereka tak hanya terlibat dalam sebuah adu fisik, adu mental bahkan terkadang tak jarang terlibat dalam adu mistik. Mungkin itulah masa atau kondisi yang aneh, menegangkan atau bahkan terkesan GAK PENTING.
Belum lagi bila orang tua sudah ikut-ikutan ambil komentar tentang teman pria. Mulai dari si A, si B dll. Di situlah kesabaran kita mulai diuji, sebab disaat itu kita harus pandai-pandai mengatakan dan menjelaskan karakter dan posisi atau status teman tersebut. Setiap orang tua pasti pernah mengalami masa remaja, tapi kita belum pernah merasakan jadi orang tua. Lain umur lain pemikiran, lain generasi tentu lain budaya. Mungkin inilah yang juga dirasakn oleh beberapa teman kita, yang mohon maaf sampai kini masih sendiri atau memang mereka merasa betah dengan kesendirian. Mungkin juga dengan saya saat ini, lebih memfokuskan pikiran pada tahun 2008 ini keurusan karier. Sebenarnya kalau boleh jujur, saya masih ingin menikmati masa transisi ini. Namun terkadang hidup terlalu banyak pilihan, tapi…nikmati saja setiap pilihan-pilihan yang ada di depan anda saat ini, jadikan petualangan yang tak terlupakan. Kejar apa yang pantas anda dapatkan.

Tidak ada komentar: