Sabtu, 29 Desember 2007

primbon haid khusus wanita

PriBÓИ Pöæťŕì
Primbon Poetri ini menghadirkan ramalan-ramalan berdasarkan tanggal, hari , waktu serta pasaran hari dimana kita mengalami haid. Contoh : Hani tanggal 14 bulan desember haid pada pukul 24.00wib, hari jum’at kliwon. Pukul diambil berdasarkan waktu keluarnya haid. Demikian penjelasan singkat dari Primbon Poetri ini, semoga bermanfaat.


ŴǻQŤŰ

06.00 : Selalu merasa curiga
07.00 : Kegembiraan
08.00 : Rindu Keluarga
09.00 : Janji yang mesra
10.00 : Merasa gembira
11.00 : Kesetiaan
12.00 : Perasaan hati saja
13.00 : Tidak kecewa
14.00 : Sedikit kekecewaan
15.00 : Menerima sesuatu dari kekasih
16.00 : Perjuangan batin
17.00 : Cinta mulai tumbuh
18.00 : Kurang memuaskan
19.00 : Kekecewaan
20.00 : Hanya lamunan
21.00 : Rindu kekasih
22.00 : Dapat pengalaman pahit
23.00 : Kesetian
24.00 : Kasih berbalas
01.00 : Akan berjumpa dalam waqtu dekat
02.00 : Dia tidak lupa
03.00 : Menerima janji
04.00 : Cinta makin berkurang
05.00 : Mendapat malu








ĦąŔį

Ahad : Berjumpa kenalan lama
Senin : Mendapat keuntungan
Selasa : Bersuka ria
Rabu : Pertengkaran
Kamis : Bersedih hati
Jum’at : Mendapat keuntungan
Sabtu : Ada kejadian yang mengejutkan

pášǻŕăʼn

Kliwon : Mendapat keuntungan
Legi : Bersuka ria
Pahing : Akan ada tamu
Pon : Kejadian menyedihkan
Wage : Ada kehalangan

ŢăήġĢąĻ

1: Sedikit puas
2: Bersedih hati
3: Ada pertengkaran kecil
4: Mendapat keuntungan
5: Mengalami kekecewaan
6: Mendapat suatu kabar
7: Menerima hadiah
8: Akan diajak pesta
9: Terhindar dari kecewa
10: Surat dari kekasih
11: Mendapat kesenangan
12: Bersedih hati
13: Terlepas dari kesulitan
14: mendapat undangan
15: Berita yang mengejutkan
16: Ada perselisihan kecil
17: Mendapat pujian
18: Sedikit halangan
19: Di fitnah
20: Ada permusuhan
21: Mendapat kesusahan
22: Akan di pinang
23: Mendapat malu
24: Rizki agak baik
25: Menerima uang
26: Mendapat pujian
27: Hati merasa lapang
28: Penderitaan batin
29: Pergi ke suatu tempat
30: Mendapat kegembiraan

libur akhir tahun

Libur di akhir pekan telah tiba, terlebih lagi dengan adanya libur di penghujung tahun 2007 ini. Hal ini menjadikan libur terasa panjang. Bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha 1428 Hijriyah serta libur Hari Natal dan disusul dengan tahun baru yang hanya berjarak lima hari saja. Tak hanya itu demam libur panjang juga dinikmati sejumlah Mahasiswa di beberapa Universitas. Sebut saja Universitas ITS, yang menon aktifkan kegiatan mengajarnya sampai tanggal 3 Januari 2008 mendatang. Sedang di Universitas Negeri Surabaya hari libur mencapai 1 bulan. Bahkan di Universitas Petra Surabaya mulai aktif tanggal 1 Maret 2008 mendatang .
Hal ini sungguh sangat mengherankan. Di luar semua itu, di luar negeri masyarakat bekerja setiap hari tanpa mengenal istilah libur akhir pekan, seolah-olah mereka bekerja selama 9 bulan dan hanya memiliki waktu libur selama 3 bulan. Dan yang akhirnya terjadi ialah, mereka menjadi lebih bisa menikmati arti libur serta bisa memanfaatkan peluang ini semaksimal mungkin. Sedangkan di Tanah Air fenomena yang terjadi ialah masyarakat lebih mengharapkkan hadirnya hari libur yang sifat kehadirannya continue. Contoh kecil, saat hari jum’at kita selalu berharap akan hadirnya hari sabtu. Sebab di hari ini pekerjaan-pekerjaan serta rutinitas yang lain juga akan berhenti sejenak. Akibatnya masyarakat terlalu terlena dengan libur sesaat tersebut sehingga pada saat masuk kembali mereka belum bisa memaksimalkan kinerjanya. Karena hawa malas bersantai ria di rumah masih terasa. Itulah fakta yang terjadi, jadi kita hanya bisa memanfaatkan 5 hari kerja. Dan selebihnya kita sudah mulai terjangkiti virus akhir pekan dengan setumpuk angan-angan. Lalu bagaimana dengan sistem pemberian hari libur di luar negeri ??
Tentu saja hal ini nampaknya tidak akan terlalu menyulitkan bagi masyarakatnya. Sebab sebagian dari mereka tak jarang adalah seorang workaholic. Coba kita perhatikan sistim kerja mereka yang tidak asal-asalan. Benar-bener disiplin dan berusaha memaksimalakan potensi kerja mereka. Rasa tanggung jawab dan disiplin yang ternyata menjadi kunci utama bagi mereka. Lalu bagaimana pula bila sistim libur dan hari kerja di luar negeri tersebut bila diterapkan di Indonesia ?? sanggupkah masyarakat Indonesia menjalankannya ??.
Sedang dalam kasus kecil seperti disiplin membuang sampah ditempatnya saja masih belum berjalan secara baik. Ini menunjukkan bahwa kita terlalu lama membiarkan sejarah malas dan bertindak semau sendiri terukir secara tak sadar di mana-mana. Apa mereka tidak ditegur ?? lalu bagaimana dengan sangsi-sangsi hukum ?? semuanya terasa sempurna, setelah masih banyaknya kasus anak putus sekolah, harga BBM yang tak pernah bosan naik, belum lagi harga sembako dan teman-temannya yang juga setia mengikuti harga BBM. Permasalahan social yang juga seringkali di runcingkan oleh factor perekomian. Dan maraknya tindak-tindak kejahatan yang seolah tiada menyurut.semuanya kini seolah tinggal omong kosong belaka. Sebab, (mohon maaf) tak jarang beberapa oknum penegak hukum kita juga kurang menjalankan tugasnya. Oleh karena itu jangan heran bila akhirnya masyarakat lebih peduli dengan urusan hidup masing-masing. Baginya hukum/ aturan/ sangsi-sangsi tersebut hanya pajangan yang tak mempengaruhi. Bayangan dapat menikmati hidup dengan santai dan duduk santai saja tanpa harus pusing mengatur uang belanja dan sekolah anak sudah menjadi impian wajib masyarakat kita. Yang telah terjadi semoga tak kan terjadi pada generasi muda kita, sebab hanya merekalah nasib masa depan bangsa kita dibawa. Bantu mereka untuk membangun Negara, selamatkan property serta aset-aset Negara dari tangan –tangan usil. Kenali lebih Negara Indonesia, bangkitkan semangat masyarakat dengan melawan musuh besar generasi muda kita. Be Good and Say No to NARKOBA. Keep Healthy dan hindari HIV/AIDS.